oleh

Peringati Hari Ibu Ke-96, Kejati Kepri Laksanakan Upacara dengan Petugas Keselurahan Adalah Seorang Ibu

jurnalzone.id  , Tanjungpinang –  Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ibu Ke-96 Tahun 2024 di Lapangan Kantor Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, Senin (23/12/2024).

Upacara Peringatan Hari Ibu Ke-96 Tahun 2024 dengan tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045” dipimpin oleh Asisten Pembinaan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Atik Rusmiaty Ambarsari, S.H., M.H yang bertindak selaku Inspektur Upacara. Upacara diikuti oleh para Asisten, Kajari Tanjung Pinang, Kajari Bintan, Kabag TU, Koordinator, Kasi/Kasubbag, Kasubsi, Kaur dan seluruh pegawai Kejati Kepri, jajaran Kejari Tanjungpinang dan Kejari Bintan.

Ada yang unik dalam pelaksanaan upacara kali ini, karena semua petugas upacara adalah seorang ibu/perempuan. Berperan selaku Inspektur Upacara adalah Ibu Atik Rusmiaty A, SH, MH merupakan Asisten Pembinaan pada Kejati Kepri, Wira Upacara Titiek Indrias, SH, Komandan Upacara Sari Ramadhani Lubis, SH, Pembawa Acara Hana Permatasari, Pengucap Tri Krama Adhyaksa Mutiara Girindra P, SH, pembaca UUD 1945 Lunita Jawani, SH, Pembaca Sejarah Singkat Hari Ibu Argiana Widya Estri, SH dan Ajudan Irup Cindona Chika S.

Upacara dimulai pada pukul 07.30 Wib, Asisten Pembinaan Kejati Kepri Atik Rusmiaty Ambarsari, S.H., M.H membacakan Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Peringatan Hari Ibu Ke-96 Tahun 2024 kali ini mengusung tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045”. Bangsa ini dibangun dari fondasi perjuangan para perempuan yang tak pernah lekang semangatnya untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus. Tak terbilang lagi pahlawan perempuan yang namanya tetap harum hingga kini dan menjadi inspirasi bagi kita semua. RA Kartini, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, Rasuna Said , Laksmana Malahayati dan masih banyak lagi.

Salah satu titik penting perjuangan pergerakan perempuan di masa pra kemerdekaan dan menjadi tonggak sejarah tersendiri adalah ketika diselenggarakaannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Momentum bersejarah ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Nasional pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno, yang dinamakan Hari Ibu. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan peringatan “Mother’s Day” di beberapa negara di dunia.

Perjuangan gerakan perempuan ini membawa keyakinan baru bagi perempuan-perempuan Indonesia, bahwa pemenuhan hak dan kesetaraan akan mengantarkan mereka untuk dapat berjalan bersama-sama, serta menjemput kesempatan yang sama. Bahwa ruang untuk berkontribusi adalah milik semua. Keyakinan ini tentunya sangat esensial bagi kemajuan Indonesia, karena perempuan mengisi hampir setengah dari populasi Indonesia. Maka kemajuan perempuan dan partisipai perempuan dalam pembangunan akan menentukan pula kemajuan Indonesia.

Para perempuan yang ikut terlibat aktif dalam perjuangan dan pergerakan, adalah inspirasi bagi kita semua. Para perempuan ini telah mampu berperan mengubah tatanan kehidupan menjadi lebih baik. Ikut mencipta, membentuk sejarah, dan peradaban manusia ke arah yang lebih bertata nilai, berkeadilan, humanis dalam tatanan politik, ekonomi, sosial, budaya bahkan teologi.

Perjalanan panjang selama 96 tahun sejak Kongres Perempuan Indonesia Pertama, telah mengantarkan berbagai buah baik bagi perempuan. Kesempatan mengenyam bangku sekolah, peluang bekerja, perempuan berpolitik, merupakan kabar baik. Melalui Peringatan Hari Ibu inilah, kita kembali diingatkan akan pentingnya peran perempuan dalam mencapai tujuan-tujuan bangsa. Di era kekinian, Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi penerus bangsa, agar mempertebal tekad dan semangat untuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembanguan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan, sesuai arahan Presiden melalui Astacita, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) merencanakan 3 (tiga) program prioritas dalam 5 tahun ke depan. Pertama Ruang Bersama Merah Putih (RBMP), kedua Perluasan Fungsi Call Centre SAPA 129 dan ketiga Satu Data Gender dan Anak Berbasis Desa.

Ruang Bersama Merah Putih (RBMP) sebagai program unggulan KemenPPPA, akan kami jadikan sebagai ruang praktek demokrasi dengan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender guna meningkatkan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak di desa/ kelurahan seluruh Indonesia. Ruang Bersama Merah Putih ini merupakan kelanjutan dan pengembangan dari desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak yang telah menjadi prioritas KemenPPPA sebelumnya dan akan dikembangkan lebih luas melalui kolaborasi lintas lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Hal ini kita perlukan mengingat Indonesia tak hanya menghadapi tantangan bonus demografi, namun ada potensi krisis energi dan krisis pangan, potensi perang dunia dan banyak tantangan lainnya. Maka kita perlu terus memperkuat persatuan dan kesatuan agar Indonesia terus bisa bertahan dan tumbuh menjadi bangsa besar.

Dalam Peringatan Hari Ibu ini, mari kita terus saling mengajak, mengingatkan dan menyemangati rasa kebangsaan kita. Karena proklamasi 79 tahun lalu adalah perjuangan berat leluhur kita usai ratusan tahun hidup dalam kolonialisme. Karenanya, pikiran dan sikap kita juga harus teguh dan konsisten meneruskan konsensus kebangsaan kita yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.

Kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk perempuan dan laki-laki, memang sudah dijamin sejak awal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hal ini juga sesuai dengan target yang harus dicapai dalam tujuan pembanguan nasional, baik jangka menengah dan jangka panjang, maupun Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sampai dengan tahun 2030. Maka, dengan mempertimbangkan komitmen bangsa, kondisi, dan isu-isu prioritas hingga saat ini, PHI ke-96 Tahun 2024 mengangkat tema “Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.”

Momentum Peringatan Hari Ibu sebaiknya juga dijadikan momentum untuk bersatu mencapai Indonesia yang maju melalui prinsip “equal partnership”. Prinsip ini mencerminkan bagaimana perempuan Indonesia berjalan beririringan dengan laki-laki untuk bersama-sama berperan membangun bangsa. Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, akademisi dan profesional, dunia usaha, media massa, maupun masyarakat.

Peringatan Hari Ibu adalah milik kita semua. Sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, maupun sebagai teman seperjuangan, yang tidak lelah menjadi arti dimanapun berada. Untuk itu, saya mengucapkan Selamat Hari Ibu ke-96 Tahun 2024, khususnya untuk seluruh perempuan Indonesia.

Mari terus berkarya, menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas diri, sehingga bisa menjadi kekuatan yang besar menyejahterakan semua.

“Perempuan berdaya, anak terlindungi menuju Indonesia Emas 2045”.

Upacara diakhiri dengan do’a bersama serta berlangsung dengan khidmat dan penuh makna. Dengan semangat yang ditumbuhkan dari peringatan ini, Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau berharap semangat yang tumbuh dari peringatan Hari Ibu ini dapat terus menginspirasi masyarakat untuk memperjuangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di seluruh sektor kehidupan (@red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed