oleh

Gubernur Sumbar Kunker Sekaligus Beri Bantuan Tani Serta Ternak Di Ranah Batahan, Koto Balingka Dan Kinali Pasbar 

-Pasaman Barat-1,961 views
jurnalzone.id  – Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi beserta stakeholder terkait mendampingi Kunjungan Kerja (kunker) Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansyarullah di Pasbar, pada Kamis (28/9). Dalam agenda kunkernya itu, Gubernur Mahyeldi beserta rombongan menyerahkan bantuan sektor pertanian serta peternakan di Desa Baru Kecamatan Ranah Batahan dan Air Runding Kecamatan Koto Balingka. Bantuan juga diberikan di Sidomulyo Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat.
Bantuan yang diberikan di Jorong Sukorejo Nagari Desa Baru Barat Kecamatan Ranah Batahan berupa bantuan Saprodi Padi Biofortifikasi sebanyak 750 Ha, bantuan benih padi sawah/ padi inbrida 1.500 Ha, bantuan alat pasca panen becak motor 1 unit, bantuan Alshintan Cultivator 4 unit, bantuan ternak itik 2.500 ekor, bantuan ternak kambing 150 ekor sedangkan bantuan revitalisasi penggilingan padi kecil sebanyak 6 unit. Sementara di UPTD Ternak Ruminansia Air Runding Kecamatan Koto Balingka berupa bantuan ternak yang diberikan yakni ternak ayam untuk 5 Kelompok Tani (keltan), 2.500 ekor itik untuk 5 keltan, puyuh 20.000 ekor untuk 2 keltan dan kambing 200 ekor 4 keltan, diberikan juga 5.000 dosis vaksinasi PMK.
Kemudian di Sidomulyo Kinali, Gubernur Mahyeldi bersama Bupati Hamsuardi menyerahkan bantuan 50 ekor induk lele dan pakan 200 kg kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) UPR Agus Sidomulyo Dusun 1 dan bantuan calon induk nila 400 ekor dan pakan 200 kg kepada Pokdakan UPR Permata Benih Rimbo Binuang. Bantuan bibit unggul itu diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan Pemprov Sumbar sangat konsen kepada pangan. Pemerintah memberi bantuan padi yang mengandung zinc impari nutrizinc untuk lahan seluas 750 hektar. Ia juga berharap panen raya di Pasbar dilakukan secara bersama sebagai strategi melawan hama. Adapun hambatan dan kendala yang ditemui dalam sektor pertanian yang dilakukan diharapkan dapat diatasi bersama melalui koordinasi dan sinergi yang kuat antara Pemprov Sumbar dan Pemkab Pasbar.
“Kurangnya combine atau kebutuhan peralatan lain bisa menyampaikan surat secara resmi kepada gubernur melalui persetujuan bupati. Kedepan kita berharap, panen dilakukan 3 kali dalam setahun atau 5 kali dalam dua tahun. Setelah panen, petani harus segera menanam kembali padi dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang selama ini masih dapat dipertahankan di Sumbar,” jelasnya.
Selain itu, ia menjelaskan kegiatan yang dilakukan merupakan upaya mencukupi ketersediaan pangan khususnya di Pasbar, meningkatkan perekonomian masyarakat, mengurangi angka stunting serta sebagai upaya menekan laju inflasi di daerah. Melalui bantuan yang diberikan, masyarakat diharapkan dapat termotivasi agar lebih semangat dalam bertani dan menambah populasi ternak.
Disamping itu, Bupati Pasbar Hamsuardi mengucapkan selamat datang kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi beserta rombongan. Ia juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk Pasbar itu. Meskipun selalu memberikan perhatian kepada Pasbar dengan telah banyak memberikan bantuan dan pembangunan di Pasbar, ia meminta Pemprov Sumbar tidak melupakan Pasbar dengan tetap memberikan bantuan dan melanjutkan pembangunan dari Provinsi melalui bapak gubernur.
“Ketika masyarakat akan turun ke sawah, masyarakat harus goro terlebih dahulu untuk memperbaiki hulu sawah atau bendungan. Kami memohon, kelanjutan bangunan dapat dibantu oleh bapak gubernur. Adanya keterbatasan anggaran kami di Pasbar, kami berharap bantuan bapak dari Provinsi. Lokasi sawah di Ranah Batahan termasuk lokasi yang luas di Pasbar, dengan diberikan bantuan ini nantinya kami mohon masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Sementara Laporan Ketua Panitia yang disampaikan Sariman di Desa Baru mengungkapkan panen raya yang dilaksanakan merupakan dari inisiatif ketua kelompok tani yang ada di Nagari Desa Baru. Total sebanyak 47 kelompok termasuk KWT bergerak di penanaman padi, jagung dan peternakan. Ia memaparkan beberapa kendala yang dihadapi oleh kelompok tani yang ada di Desa Baru itu diantaranya masalah bendungan, peningkatan jalan usaha tani, kurangnya combine, masalah pengering, normalisasi sungai batang laping serta akses dana KUR.(Yunita)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed