oleh

78 TAHUN INDONESIA MERDEKA “Menuju Indonesia Maju”

-Opini-318 views
Oleh: Dr. Firman Tobing
Akademisi & Alumni Lembaga Ketahanan Nasional – RI
(LEMHANNAS-RI)
Tidak bisa dipungkiri harapan dan cita-cita Indonesia menjadi salah satu negara maju merupakan impian yang tidak mudah untuk diwujudkan, berbagai faktor yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan berpacu dengan waktu mengejar target mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang tentunya sangat membutuhkan kerja keras dan kolaborasi banyak pihak, mulai dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat sipil.
Momentum bonus demografi yang di raih Indonesia dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia non-produktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia menjadi kesempatan strategis untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah menyongsong tahun 2030 yang berisikan agenda besar pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Dalam konteks ini sangat diperlukan peran negara untuk melakukan intervensi dengan menciptakan lapangan pekerjaan melalui investasi baik di dalam negeri maupun investasi luar negeri untuk terciptanya lapangan pekerjaan untuk generasi-generasi produktif.
Harus diakui bahwa bonus demografi ibarat pedang bermata dua, satu sisi merupakan keuntungan jika Indonesia berhasil mengkapitalisasikannya, dan sebaliknya akan menjadi “bencana” apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik, misalnya penduduk yang tidak berkualitas dan produktivitas rendah serta rasio pekerja dan lapangan pekerjaan yang timpang.
Potensi-potensi tersebut harus diwujudkan dengan meningkatkan nasionalisme, kualitas SDM, membangun infrastruktur, dan transformasi ekonomi.
Di samping itu, seluruh komponen bangsa (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan dan masyarakat) harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan Indonesia Maju.
Negara Indonesia secara resmi berdiri, pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan diproklamasikannya Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Ketika mendirikan Negara Indonesia, founding fathers telah menetapkan pondasi Negara Indonesia yaitu Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika, (4 Pilar Kebangsaan).
Dalam mewujudkan Indonesia Maju, segenap komponen bangsa harus meningkatkan rasa nasionalisme dengan berpegang teguh kepada 4 pilar kebangsaan dan melawan paham yang bertentangan dengan pondasi negara.
Banyak negara di dunia ini, yang tertinggal bahkan berantakan karena mengabaikan ketetapan yang telah disepakati dan lunturnya rasa nasionalisme. Adalah suatu keharusan untuk senantiasa meningkatkan rasa kebersamaan dan nasionalisme dan lebih memfokuskan setiap energi anak bangsa ini untuk membangun Indonesia, seperti kutipan dari salah satu pidato Presiden I RI “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Makna yang tersirat dari ungkapan ini adalah banyaknya ancaman-ancaman yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka, mulai dari masalah sosial, ekonomi, dan berbagai masalah lainny akan menguji rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan-perbedaan yang terjadi bisa membuat rakyat terpecah belah dan “saling berperang”.
Indonesia Maju, Kenyataan atau Fatamorgana?
Salah satu penggerak utama kemajuan bangsa adalah kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh sebab itu, sejak 2019, fokus utama APBN adalah pembangunan SDM yang seyogyanya memfokuskan diri pada karakter, pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan penguasaan teknologi. Dunia pendidikan Indonesia harus mampu mencetak SDM yang mempunyai nasionalisme dan integritas tinggi.
Lulusan pendidikan termasuk pendidikan tinggi diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, terkoneksi dengan industri (link and macth), serta mengembangkan inovasi dan kreatifitas dengan penguasaan teknologi.
Dunia Pendidikan harus mampu memberikan bekal untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang, bukan hanya menghasilkan ijazah. (non scholae sed vitae discimus).
Salah satu faktor utama yang tidak kalah penting untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi adalah infrastruktur.
Menyadari hal tersebut, Indonesia sejak tahun 2014, gencar membangun infrastruktur yang diharapkan mampu mendorong produktivitas faktor-faktor produksi, seperti memperlancar arus barang/jasa dan manusia, membuka keterisolasian daerah dan menciptakan pemerataan pembangunan serta meningkatkan daya saing investasi Indonesia.
Untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia harus melakukan transformasi ekonomi yang dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah yang tinggi di berbagai sektor.
Transformasi ekonomi seharusnya dilakukan antara lain dengan memperkuat sektor-sektor ekonomi prioritas, memperkuat industri manufaktur yang berorientasi eksport, memanfaatkan teknologi informasi, meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat dan meningkatkan industri kreatif.
Produk dalam negeri harus mempunyai nilai tambah dan daya saing sehingga kompetitif di pasar domestik maupun internasional. Disamping itu, seluruh komponen bangsa harus membangun cinta produk dalam negeri.
Kebijakan menuju Indonesia Maju harus direncanakan dengan baik.
Jika bangsa Indonesia gagal dalam merencanakannya dengan baik, sama dengan merencanakan kegagalan.
Oleh sebab itu dibutuhkan komitmen yang kuat untuk membuat perencanaan yang baik tersebut (unless commitment is made, there are only promises and hopes…but no plans, Peter Drucker).
Di samping itu, kebijakan yang telah direncanakan dengan baik harus dilaksanakan secara konsisten, terstruktur, sistematis dan masif.
Siapapun pemimpin bangsa ini, harus mempunyai komitmen untuk melaksanakan kebijakan Indonesia Maju 2045, bersama-sama dengan seluruh bangsa Indonesia.
Tiada keberhasilan tanpa kerja keras, cerdas serta kebersamaan. Dengan demikian Indonesia Maju 2045 akan menjadi kenyataan bukan fatamorgana.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed