oleh

PMI Pasbar Bina PMR Nagari Kapa

-Pasaman Barat-1,826 views
jurnalzone.id   – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasaman Barat melakukan pembinaan kepada Palang Merah Remaja (PMR) Nagari Kapa, di Aula Gedung Balai Nagari Padang Lawas, Kamis (13/7).
Ketua PMI Kabupaten Pasaman Barat, Risnawanto dalam pemaparannya mengatakan bahwa PMI sudah memiliki struktur dari pemerintah pusat hingga daerah.
“Organisasi kemanusiaan ini memiliki manfaat banyak bagi masyarakat. Karena PMI memiliki peran penting untuk kemanusiaan, mulai dari kebencanaan hingga menolong orang ketika kekurangan darah,” kata Risnawanto.
Ia menjelaskan, PMI tidak memandang status, ras, suku, agama dan lain sebagainya. PMI bergerak langsung ketika terjadi bencana. Mulai dari waktu Covid 19, ada yang meninggal dunia, PMI hadir memberikan pertolongan menguburkan jenazah yang diduga Covid 19.
“Itu salah satu kehadiran PMI yang sudah dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat menunggu PMI untuk membantu mengebumikan. Dengan penuh keikhlasan relawan hadir menolong dan tidak ada yang terdampak Covid 19 ketika itu. Selain itu, kegiatan kemanusiaan bidang kebencanaan juga dilakukan oleh PMI. Artinya PMI tidak membedakan dalam memberikan pertolongan, begitu juga dengan donor darah,” jelasnya.
Ia menegaskan, bahwa pengenalan PMI kepada generasi muja terutama remaja itu sangatlah penting untuk membangun rasa kepedulian dan mendukung kesiapsiagaan bencana.
“Terkait dengan kegiatan hari ini, mengenalkan PMI kepada remaja itu penting. Sehingga memunculkan kepedulian sejak remaja kepada masyarakat. Generasi muda yang memiliki semangat yang kuat dengan program PMR ini tentu sangat mendukung kesiapsiagaan bencana. Sehingga akan muncul keihklasan dan kesadaran serta tidak takut untuk menolong, baik bencana alam maupun bencana non alam,” tegas Risnawanto.
Sementara itu, Wali Nagari Kapa Nofrizon mengatakan peserta PMR hari itu berasal dari pelajar SMP, SMK, dan pemuda Nagari Kapa.
“Diadakan kegiatan PMR ini agar remaja paham bagaimana menangani kebencanaan. Baik itu bencana alam maupun bencana non alam. Sehingga remaja memiliki pemahaman untuk menjaga kesehatan dan menangani kebencanaan. Tidak takut lagi ketika terjadi bencana dan meningkatkan kepedulian serta rasa tolong menolong,” tuturnya.(Yunita)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed